Spesial Event of the Month: Independence Day

  Selamat Hari Kemerdekaan




Assalamualaikum semuanya, kembali lagi di blog saya. Nama saya Aulia Putri Rahmawati dari 12 Ipa 1 dalam kesempatan kali ini saya akan menjelaskan maksud dan tujuan dari poster yang telah saya buat. 

🎉Apa itu hari kemerdekaan?
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia adalah hari  memperingati Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia merayakan HUT RI dengan meriah, mulai dari Upacara bendera hingga berbagai macam perlombaan masyarakat seperti lomba panjat pinanglomba makan kerupuk, tarik tambang, hias sepeda, dll. Masyarakat dan diaspora Indonesia didalam dan luar negeri memperingati dan merayakan hari tersebut yang diawali oleh upacara bendera dan peringatan detik-detik proklamasi pada pagi hari. 

Hari Kemerdekaan 2021 atau Independence Day diperingati pada 17 Agustus setiap tahunnya. Peringatan ini dilakukan sebagai wujud mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Lalu bagaimana sih sejarah awal kemerdekaan Indonesia?
🎉Sejarah Hari Kemerdekaan




             Kalau kamu mau sukses melaksanakan satu acara, pastinya butuh persiapan yang matang, kan. Sama juga dengan kemerdekaan Indonesia. Persiapannya sudah dilakukan sejak lima bulan sebelumnya, tepatnya pada 1 Maret 1945. Pada saat itu, dibentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. Badan ini diresmikan pada 29 April 1945 dan diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat.

            Sebagai persiapan, BPUPKI melakukan dua kali sidang. Sidang pertama dilakukan pada 29 Mei-1 Juni 1945. Sidang ini bertujuan untuk menentukan rumusan dasar negara. Pada kesempatan itu, Soepomo, Mohammad Yamin, dan Soekarno, masing-masing mengajukan konsep yang telah mereka buat. Pada 1 Juni 1945, terpilihlah rumusan dasar negara yang diajukan oleh Soekarno, yang kelak kita kenal sebagai Pancasila. Itulah mengapa tiap 1 Juni, kita peringati sebagai Hari Lahirnya Pancasila.

            Sebagai tindak lanjut, pada 22 Juni 1945, dibentuklah panitia kecil beranggotakan sembilan orang yang disebut dengan Panitia SembilanPanitia sembilan bertugas untuk mematangkan rumusan dasar negara. Panitia ini kemudian menghasilkan Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Pada piagam ini, termuat rumusan dasar negara yang setelah beberapa perubahan menjadi Pancasila, seperti yang kita kenal hari ini. Adapun sidang kedua dilakukan pada 10-14 Juli 1945 dan menghasilkan rumusan Undang-Undang Dasar lengkap dengan pembukaannya (preambule).

              


                    Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan oleh pemerintah Jepang karena dianggap telah menyelesaikan tugasnya. Kemudian, pada 12 Agustus 1945, dibentuklah PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang. Panitia ini diketuai oleh Soekarno dan beranggotakan 21 orang. Tugas PPKI adalah untuk melanjutkan tugas-tugas organisasi sebelumnya, yaitu BPUPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
                   

Berita Kekalahan Jepang

       Di penghujung Perang Dunia II, terjadi suatu peristiwa yang sangat memukul Jepang. Salah satunya adalah peristiwa pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945. Peristiwa tersebut mendorong Jepang untuk menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945. Berita tentang kekalahan Jepang menyebar dengan cepat lewat radio dan didengar oleh tokoh-tokoh muda Indonesia. Bersama dengan Moh. Hatta, golongan muda ini mengadakan rapat di Pegangsaan Timur.

        Rapat dipimpin oleh Chaerul Saleh untuk membicarakan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan. Salah satu hasilnya, mereka mendesak Soekarno dan Moh. Hatta untuk mendeklarasikan kemerdekaan saat itu juga, atau paling lambat pada 16 Agustus 1945. Hasil rapat ini disampaikan oleh Wikana dan Darwis kepada Soekarno, namun terjadi perbedaan pendapat. 

         Soekarno menolak permintaan tersebut karena masih menunggu keputusan dari pihak Jepang. Selain itu, Soekarno juga tidak bisa memutuskannya sendiri. Ia harus berunding dengan tokoh golongan tua lainnya. Golongan tua merupakan orang-orang yang kooperatif kepada Jepang. Mereka tidak ingin terlalu buru-buru dalam memproklamasikan kemerdekaan karena Jepang sebenarnya telah berjanji untuk memerdekakan Indonesia pada 27 Agustus 1945. Golongan tua tidak ingin ada pertumpahan darah kembali.

         Sementara itu, golongan muda menganggap Indonesia sudah cukup kuat untuk menyatakan kemerdekaannya. Setelah beberapa rapat dilakukan, dan golongan tua tetap memutuskan untuk menunda proklamasi, akhirnya golongan muda mengamankan Soekarno ke Rengasdengklok agar tidak mendapat pengaruh dari Jepang.

Peristiwa Rengasdengklok

         Karena Soekarno dan Moh. Hatta meminta para pemuda untuk sabar dalam mengumumkan proklamasi, Soekarno dan Moh. Hatta pun diamankan ke Rengasdengklok, Jawa Barat oleh para pemuda. Mereka dijemput pada 16 Agustus 1945 pukul 4.30 WIB oleh rombongan golongan muda. Sementara itu, di Jakarta akan dilaksanakan rapat anggota PPKI di gedung Chuo Sangi In.

         Ahmad Soebardjo yang saat itu mencari keberadaan Soekarno dan Moh. Hatta pun diberangkatkan ke Rengasdengklok untuk bertemu dan berunding dengan mereka. Akhirnya Soebardjo berjanji dengan jaminan nyawa kepada golongan muda bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada keesokan harinya selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB. Dengan jaminan itu, akhirnya Soekarno dan Moh. Hatta dibawa kembali ke Jakarta.


Perumusan Naskah Proklamasi

          Dari Rengasdengklok, rombongan tiba kembali di Jakarta pukul 23.30 WIB. Mereka memutuskan untuk istirahat sebentar di rumah masing-masing. Sebelum merumuskan naskah proklamasi, Soekarno dan Moh. Hatta menemui Mayor Jenderal Nishimura untuk menanyakan sikapnya mengenai proklamasi kemerdekaan. Sayangnya, tidak ada kesepakatan dalam pertemuan tersebut karena Jepang sudah menyerah kepada Sekutu, sehingga mereka tidak dibolehkan untuk mengubah keadaan politik di Indonesia sampai kedatangan Sekutu. Akhirnya, Soekarno dan Moh. Hatta memutuskan untuk melanjutkan pembuatan naskah proklamasi.

             Setelah itu, Soekarno dan Moh. Hatta pergi ke rumah Laksamana Tadashi Maeda bersama Ahmad Soebardjo. Walaupun orang Jepang, laksamana ini memiliki kedekatan dengan tokoh-tokoh Indonesia dan beliau memberi jaminan keselamatan.

          Kata “Proklamasi” adalah sumbangan pemikiran Soekarno, kalimat pertama adalah sumbangan pemikiran Ahmad Soebardjo, dan kalimat terakhir merupakan sumbangan pemikiran Hatta. Teks itu kemudian diberi saran dan sedikit perubahan oleh Sukarni, lalu diketik oleh Sayuti Melik. Terakhir, Sukarni memberi usulan bahwa naskah ini sebaiknya ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. Pada pukul 04.30 WIB konsep naskah proklamasi selesai disusun. 

          Buat kamu yang tinggal di Jakarta, mungkin kamu pernah melewati lapangan Monumen Nasional (Monas), kan? Semula, pembacaan teks Proklamasi akan dilaksanakan di lapangan tersebut. Dulu, namanya adalah Lapangan Ikada. Namun, Soekarno merasa jika diadakan di tempat yang luas dan ramai, hal itu dapat menimbulkan bentrokan antara rakyat dengan pihak militer Jepang. Kemudian, ia mengusulkan untuk menyelenggarakan proklamasi di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

     Detik-detik menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia semakin dekat. Setelah disepakati, proklamasi akan dibacakan pada pukul 10.00 WIB di rumah Soekarno. Sementara itu, Moh. Hatta berpesan kepada para pemuda yang bekerja di kantor pers, B.M. Diah untuk memperbanyak naskah teks proklamasi dan menyiarkan ke seluruh dunia.

          Pagi harinya, rumah Soekarno sudah dipadati oleh banyak orang. Shodanco Latief Hendraningrat menugaskan anak buahnya untuk berjaga-jaga di sekitar rumah Soekarno. Ia menunggu kedatangan Moh. Hatta untuk membacakan naskah tersebut. Setelah Bung Hatta datang, upacara dimulai.

        Pada awalnya, S.K. Trimurti diminta untuk mengibarkan bendera, namun ia menolak. Menurutnya, pengibaran bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Akhirnya, ditunjuklah Shodanco Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh S. Suhud. Sementara itu, bendera merah putih dijahit oleh Fatmawati, istri Soekarno. Upacara berlangsung syahdu dan para hadirin spontan menyanyikan Indonesia Raya ketika bendera dikibarkan.  

Penyebarluasan Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

           Berita proklamasi disebarluaskan melalui siaran radio dari kantor berita Domei. Mendengar berita ini, pihak Jepang melarang penyiaran berita proklamasi itu. Kemudian, pada 20 Agustus 1945, alat pemancar di Domei diputus dan disegel, sehingga pegawainya dilarang masuk. Tanpa kehilangan akal, para pemuda kemudian membuat alat pemancar baru yang mereka ambil dari alat-alat pemancar dari kantor berita Domei. 

         Alat pemancar ini dibawa ke Menteng dan berita tersebut segera disiarkan ke seluruh Indonesia. Selain dari radio, penyebaran berita proklamasi dilakukan lewat pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian Jawa pada 20 Agustus 1945 memuat berita proklamasi dan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia. Wahuntung para pemuda tidak kehabisan akal, yaSelain itu, para tokoh PPKI yang berasal dari luar Jakarta juga diminta untuk kembali ke daerah mereka masing-masing untuk menyebarluaskan berita proklamasi, seperti Teuku Mohammad Hassan dari Aceh, Sam Ratulangi dari Sulawesi, Ketut Pudja dari Bali, dan A.A. Hamidan dari Kalimantan. 

                                
                             HASIL KARYA 


sekian dari saya, terima kasih banyak.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Exposition Text : Exercise

Application Letter part 1

Application Letter part 4